KONFLIK ISRAEL DAN PALESTINA, BUKAN MERUPAKAN KONFLIK AGAMA

Diujung akhir tahun 2008, dunia termasuk Indonesia, dikejutkan oleh serangan Israel yang membabi buta, sampai ke sasaran yang seharusnya tidak boleh diserang, yang pasti korban terbesar adalah penduduk sipil. Hampir sebagian besar wilayah belahan dunia, marah, gregetan, geram campur aduk menjadi satu, kenapa ini bisa terjadi, bahkan untuk ke sekian kalinya? Dan respon spontan demikian ini adalah sangat manusiawi, dan memang harus demikian sebagai fitroh manusia.
Nah, yang menjadi pertanyaan berikutnya, atas dasar apa kita marah? Kenapa ini penting, justru disinilah, kalau tidak hati-hati akan membuat masalah baru, yang akhirnya seperti benang kusut.
Bukannya, kesewenang-wenangan, kebiadaban, tidak patuh kepada aturan, dll, adalah musuh bersama dan juga termasuk dibenci oleh seluruh ajaran agama di jagad raya ini? Apa betul ajaran agama yang dianut oleh mereka yang sedang bertikai, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam, mengajarkan untuk hidup secara biadab? Yang jelas pasti tidak!
Kalau demikian, seandainya kita marah, apa karena Palestina itu Islam atau Kristen, terus berhadapan dengan Yahudi? Kalau masih seperti ini, jelaslah kita masih belum tuntas atau sempurna dalam menjalani semangat Agama itu sendiri. Keadilan, Hukum, kebenaran, adalah tidak boleh memihak, selain kepada keadilan, kebenaran, itu sendiri; sehingga tidak ada istilah mereka benar, atau kita bela karena agamanya sama.
Sehingga, yang kita lawan adalah ketidak adilan, kesewenang-wenangan, kebrutalan dan sejenisnya, terlepas agamanya sama atau beda, yang sering terjadi karena agamanya sama, atau latar belakang SARA yang sama, maka kita akan tidak tegas terhadap kesalahan yang mereka lakukan, atau sebaliknya sangat berlebihan atau kebablasan tindakan yang kita lakukan, bahkan sangat bertentangan dengan norma agamanya sendiri.
Solidaritas yang kita bangun adalah membela karena dizalimi, menolong karena butuh makanan, obat-obatan dan mendorong untuk tercapainya perdamaian diantara mereka, dengan membuat lembaran putih diantara mereka. Karena, kalau tidak, masing-masing selalu punya alasan selalu balas demdam, karena sesuatu yang telah terjadi, yang lebih tidak masuk akal adalah tafsir sejarah sekian ratus tahun yang lalu dipakai sebagai alasan. Kalau seperti ini, kapan akan tercapai sebuah perdamaian diantara mereka, atau malah kondisi yang tidak damai dijadikan alat untuk kepentingan ekonomi atau politik pihak tertentu. Wah kalau sudah seperti ini, konflik atau perang timur tengah, bisa-bisa sampai akhir jaman tidak akan selesai.
Bagaimana peran Indonesia sebagai sebuah Negara, maka dalam bertindak tidak boleh lepas dari sebuah dasar Negara ini dibentuk, yakni UUD’45, yakni dalam bagian Pembukaannya yang berbunyi “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Dengan demikian, apa yang harus dilakukan oleh Indonesia, sebagai sebuah Negara?
Pertama, Indonesia harus memberikan batuan untuk meringankan beban sosial, bahan makanan, obat-obatan, keperluan sandang, termasuk tenaga-tenaga sosial/medis; Dan ini dilakukan sesuai batas-batas kemampuan Negara.
Kedua, Indonesia harus berperan aktif untuk mendorong terciptanya perdamaian dunia yang tidak boleh memihak ke Negara tertentu, tetapi memihak kepada aturan main tata dunia yang telah disepakati.
Ketiga, Seandainya Indonesia harus mengirimkan tentara, adalah untuk menjaga perdamaian, bukan untuk berperang memihak ke salah satu; dan inipun harus atas nama dunia (PBB). Lain halnya, kalau konflik tersebut, sudah menganggu wilayah kedaulatan Negera RI, maka jangankan tentara, seluruh rakyat harus mempertahankan jiwa dan raga demi NKRI.
Dengan konsisten seperti ini, maka lambat laun Indonesia akan disegani oleh masyarakat dunia, sebagai langkah menuju Indonesia menjadi Mercusuar Peradaban dunia yang penuh kedamaian, bukan terseret menjadi pelaku pada konflik yang berkepanjangan.

sky.bd wrote:

kalau tidak hati-hati akan membuat masalah baru, yang akhirnya seperti benang kusut.
.. .

bener juga mas sky..

"perjuangan kami hanya melawan&mengusir penjajah,namun perjuangan kalian kelak lbh berat krna melawan bangsa kalian sendiri" (Ir.Soekarno)

mudah2an kita bs mnjadi bangsa yg maju dan "benar2 merdeka".