Bulan Sya'ban hampir usai, sebagai tanda bahwa sebentar lagi akan hadir tamu istimewa, bulan penuh maghfiroh, bulan yang dilipat gandakan semua pahala kebajikan, bulan terbelenggunya para syetan, bulan terbuka lebarnya pintu-pintu sorga, yaitu bulan Romadlon. Oleh sebab itu, mari sambut kehadiran bulan penuh hikmah ini dengan perasaan gembira dengan tujuan untuk menebus dosa-dosa masa lampau. Baginda Nabi SAW bersabda, "Barang siapa yg merasa gembira akan masuknya bulan Romadlon, niscaya Allah mengharamkan jasad orang tersebut dari api neraka".
Bermacam-macam adat daerah dalam menyambut bulan Romadlon, antara lain ketika malam pertama bulan Romadlon, sebagian masyarakat yang mengeluarkan sodaqoh berupa makanan yang dikumpulkan di masjid atau musholla, hal ini disebut dengan megengan / punggahan. Pengadatan seperti ini sangat terpuji dan sudah semestinya harus diniati menyambut kedatangan bulang Romadlon dengan penuh sukacita dengan melakukan bukti nyata yaitu mengeluarkan sodaqoh. Harapan itu semua tidak lain agar termasuk dalam golongannya orang yang disabdakan Nabi SAW tadi, yaitu diselamatkan dari jilatan api neraka. Nabi SAW bersabda: "Dikala awal Romadlon, Allah berfirman : Siapa saja yang mencintai-Ku niscaya Aku juga akan mencintainya, dan siapa saja yang mencari ridlo-Ku niscaya Aku akan meridloinya, siapa saja yang meminta ampunan pada-Ku niscaya Aku akan mengampuninya dengan kemuliaan bulan Romadlon. Kemudian Allah memerintahkan kepada malaikat juru tulis ketika bulan Romadlon agar mereka mencatat amal-amal baik hamba-hamba Allah dan agar tidak mencatat amal-amal yang buruk, dan Allah akan menghapus dosa-dosa para hambanya yang telah lampau".
Bulan Romadlon telah di ambang pintu, sudah seyogyanya bagi yang memiliki hutang puasa Romadlon tahun lalu agar secepatnya melunasinya. Hal ini karna hutang puasa yang belum dibayar hingga datangnya Romadlon berikutnya maka menjadikan beban bertambah, yaitu dari tiap-tiap hutang puasa satu hari terkenai beban tambahan beras satu mud (7 Ons) yang diberikan kepada faqir miskin. Dan denda satu mud ini akan selalu bertambah menurut tambahnya hitungan tahun, selama hutang puasa tersebut belum di qodlo.
Puasa memiliki beberapa syarat dan rukun tertentu, diantara syarat puasa Romadlon yaitu niat menunaikan puasa pada tiap malam harinya. Waktunya mulai maghrib hingga keluarnya fajar sodiq. Jika ketika malam harinya lupa tidak diniati, maka puasa pada siang harinya tidak sah, kendati demikian, dia tetap wajib untuk tidak makan dan minum sebagaimana orang yang berpuasa, sebagai konsekuensi hukum wajib, maka bagi yang tidak meninggalkan makan dan minum akan terkena hukum berdosa, dan bagi yg mematuhinya akan mendapat pahala.
Kesimpulannya, puasa Romadlon wajib diniati sejak malam dari tiap-tiap harinya, dan niat satu kali tidak mencukupi untuk selain hari tersebut. Meskipun demikian, seyogyanya ketika malam pertama dari bulan Romadlon niat puasa untuk hari esoknya juga untuk semua hari-hari di bulan Romadlon itu dengan mengikuti pendapat Imam Malik, tujuannya bila ada hari yang malamnya lupa tidak diniati, maka puasanya tetap sah.