Ada pertanyaan dari seorang isteri yg disampaikan kpd Syaikh bin Baaz, sebagai berikut
:
"Suami saya - semoga Allah memaafkan dia -, meskipun dia taat agama & memiliki akhlak yg baik serta takut kpd Allah, tetapi dia tdk memiliki perhatian kpd saya sedikit pun. Jika di rumah, ia selalu berwajah cemberut, sempit dadanya & terkadang dia mengatakan bahwa sayalah penyebab masalahnya. Tetapi Allah lah yang mengetahui bahwa saya -alhamdulillah- telah melaksanakan hak-haknya. Yakni menjalankan kewajiban saya sebagai seorang isteri. Saya berusaha semaksimal mungkin dpt memberikan ketenangan kpd suami & menjauhkan segala hal yg membuatnya tidak suka. Saya selalu sabar atas tindakan-tindakannya trhdp saya.Setiap saya bertanya sesuatu kepadanya, dia selalu marah & dia mengatakan bahwa ucapan saya tdk bermanfaat & kampungan. Padahal perlu diketahui, jika kpd teman-temannya, suami saya tersebut termasuk murah senyum. Sedangkan trhdp saya, ia tdk pernah tersenyum, yg ada hanyalah celaan & perlakuan buruk. Hal ini menyakitkan & saya merasa sering tersiksa dgn perbuatannya. Saya ragu2 & beberapa kali berpikir utk meninggalkan rumah. Wahai Syaikh, apabila saya meninggalkan rumah & mendidik sendiri anak2 saya & berusaha mencari pekerjaan untuk membiayai anak2 saya sendiri, apakah saya berdosa? Ataukah saya harus ttp tinggal bersama suami tp dlm keadaan seperti ini, (yaitu) jarang berbicara dgn suami, (ia) tdk bekerja sama & tdk merasakan problem saya ini?