Usahakanlah untuk senantiasa bertafakur seumur hidup, renungkanlah apa yang engkau telah perbuat pada siang hari. Apabila ternyata engkau menghabiskan siang harimu dalam ketaatan maka bersyukurlah, namun apabila ternyata engkau melakukan maksiat maka sesalilah dan cepatlah beristighfar bertobat kepada Allah. Bila engkau selalu melakukan introspeksi dan mengevaluasi diri, Allah akan mempermudah perhitunganNya terhadap dirimu. Ketahuilah bahwa tobat merupakan terminal (makam) pertama. Segala bentuk ibadah baru diterima Allah jika didahului dengannya. Firman Allah : ¿Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan yang suka membersihkan diri¿ (Al-Qur¿an QS. Al-Baqarah 222).
Wahai mukmin basuhlah kalbumu dengan menyesali kesempatan yang hilang. Siapa yang melakukan maksiat dan terjerumus dalam perbuatan haram, meskipun ia menceburkan diri ke dalam tujuh lautan tetap takkan bersih dirinya kecuali ia bertobat secara tulus kepada Allah SWT. Jika engkau ditanya siapa orang mukmin itu, jawablah bahwa orang mukmin adalah orang yang bisa melihat aib dirinya lalu berusaha mengobatinya serta tidak menuduh orang lain memiliki aib. Jika engkau ditanya siapakah orang yang hina, katakanlah bahwa orang yang hina adalah orang yang menuduh orang lain bersalah. Rasulullah bersabda : ¿Berbahagialah orang yang sibuk dengan aibnya sendiri sehingga lupa dengan aib orang lain.
Ingat jangan sampai keputus-asaan menghantui kalbumu sehingga engkau merasa dosamu yang menumpuk tak akan diampuni lalu berkata : ¿Dosa-dosaku sangat banyak, mungkin Allah tidak lagi mau menerima taubatku¿. Allah melarang sikap putus asa, bahkan sebaliknya Allah selalu membuka pintu harapan dengan firmanNya : ¿Katakan wahai para hambaKu yang telah melampaui batas, jangalah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah berkenan mengampuni semua dosa, Allah maha pengampun lagi maha penyayang¿ (Al-Qur¿an QS. Az-Zumar 39:53).
Wahai saudaraku hendaknya engkau konsisten dalam bertobat. Jika tobatmu diterima yang tandanya engkau merasa lapang ketika melakukan ketaatan serta cenderung pada negeri akhirat, bergembiralah dan besyukurlah kepada Allah atas karuniaNya. Namun jika tobatmu belum diterima yang tandanya engkau masih menikmati maksiat dan masih merasa senang dengannya maka mohonlah pertolongan kepada Allah dan ucapkanlah : ¿Wahai Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan tidak menyayangi kami, pastilah kami termasuk golongan orang-orang yang rugi¿ (QS. Al-A¿raf 23).