KELALAIAN MANUSIA

Al Hasan pernah mengiringi jenazah. Duduklah ia di pinggir kubur seraya berkata, “Sesungguhnya suatu hal yang terbukti ini adalah ujungnya, maka selayaknya tidak terlena di awalnya (dunia). Dan sesungguhnya suatu hal yang terbukti ini adalah awalnya, maka selayaknya dikhawatirkan ujungnya (kubur).”
Ya Alloh, berilah rahmat kepada kami, ketika kuburan kami telah lenyap dan nama kami tidak pernah disebut lagi. Tak ada lagi yang mengenal kami, dan tak seorang pun 7ang menyebut-nyebut kami. Bahkan, tak seorang pun uang menziarahi kami lagi.
Ya Alloh, berikanlah rahmat kepada kami, kala keluarga kami memandikan tubuh kami. Ya Alloh, berikanlah rahmat kepada kami, kala mereka mengkafani tubuh kami. Ya Alloh berikanlah rahmat kepada kami, kala mereka menggotong kami di atas pundak mereka....

Kaset itu berputar cepat. Aku mengikuti doa imam dengan penuh perhatian dfan kecermatan. Aku mengulangi doa itu untuk kesekian kalinya. Sekali lagi, dan sekali lagi. Setiap doa yang diucapkannya …segala yang diucapkan dan menjadi doanya adalah benar adanya. Hidup kita memang akan berakhir…
Kita akan dimandikan, dikafani, kemudian diletakkan di liang lahat, di dalam tanah. Nama kita akan segera terlupakan…
Namun suara yang diiringi dengan kekhusyuan itu membuatku terdiam sesaat…. Aku memutar kembali kaset itu untuk yang ketiga kalinya..
Saudariku adalah profil seorang wanita da’i yang bersungguh-sungguh. Ia telah berusaha mengubah diriku menjadi orang yang selalu memelihara sholat, untuk selalu berbuat taat. Ia berusaha semaksimal mungkin, melalui kata-kata, melalui kaset, dan melalui buku-buku.
Suatu hari, ketika dia sedang mengendarai mobil bersamaku, kami terlibat pembicaraan. Ketika kami hendak turun, saudariku itu meletakkan kaset ini ke dalam Tape Recorder.
Keesokan harinya, aku keluar rumah dengan santai, tanpa perasaan apa-apa. Dengan sembarang aku menekan tombol tape, tanpa ingat kaset apa yang terdapat di dalamnya. Seperti biasanya, aku membayangkan suara lagu yang aku sukai. Akan tetapi sudah menjadi takdir Alloh, yang ada dalam tape ini ternyata adalah kaset tersebut.
Aku mendengarkannya pada pagi hari, lalu kuulangi lagi pada sore harinya, dan juga sesudah Isya’.
Aku bertanya, “Kaset apa yang kau letakkan di sini?”. Saudariku balik bertanya, “apakah engkau tertarik?”. “Tentu saja.” Jawabku. Tak seperti biasanya, ia menyambut ucapanku dengan suka cita. Ia tampak begitu gembira. Di tangannya terdapat buku, lalu diletakkan di sampingnya. Ia kembali mengulangi pertanyaannya, “Apakah engkau betul-betul tertarik dengan suara dan bacaan imam itu?”. “Sungguh, aku tertarik.” Jawabku lagi.
Jawabanku ini menjadi pembuka percakapan kami yang panjang. Perbincangan semacam itu berulang beberapa kali. Namun kali ini, sungguh jauh berbeda. Di akhir perbincangan saudariku berkata:
“Saya akan bacakan kepadamu yang baru saja kubaca: Suatu hari, Hasan Al Bashri lewat di hadapan seorang pemuda yang tenggelam dalam tawanya, ketika ia duduk bersama teman-temannya. Hasan berkata kepadanya: “Wahai pemuda! Pernahkah engkau melewati Ash-Shiraat?”. Sang pemuda menjawab, “Belum.” Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau tahu, sedang berjalan menuju surga atau neraka?”. “Tidak.” Jawab pemuda itu lagi. “Lalu apa arti tawamu itu?” tanya beliau lagi.
Sejenak kami terdiam. Kemudian saudariku itu menengok ke arahku, seraya berkata, “Sampai kapankah kelalaian ini akan terus berlangsung?”

Waow.. Cerita / kisah yg menakjubkan. Makasih anne dah share dsni. Duh,dah cantik,sholehah,pnter pula lg anne nih
-

Thx ilmu nya anne, mudah2an qt termasuk golongan orang2 yg mati dlm keadaan chusnul khatimah amien..

jiah...bang lizqi jgn blg gtu ah....
anne tuh ngga spt yg abang pkrkn,,,,diblg sholeha....wew msh jauh bgt, anne msh butuh byk bljr utk mnuju ksana
dblg pinter palagi,,,,,lo anne dah pinter, anne psti g bkaln mw ckulah agy...
lo dblg cantik,,,,wew,anne cm mnusia biasa.....sama2 ciptaan Alloh (takut narsis bang,jgn blg kyk gtu egen ya')
tp anne g blh nglarang,krn pnilaian msing2 org tuh dah jd hak mreka,smuana relatif kyk teori relativitasna mbah Einstein..
asal jgn da yg bilang anne tuh ganteng, gitu aja

anne ray wrote:

asal jgn da yg bilang anne tuh ganteng, gitu aja

hehe anne, ya bangga aja sama anne. Ku gk punya saudara kandung cewek sih,an.. Ya jd ku perhatian aja, maksudnya andai punya saudara kandung cewek gtu. Hehe

anne jg g py abang....heheeee....
<<<<lum pernah ngerasain py abang